Pohon Natal Polres Kupang Nomor Urut 14 Hadirkan Pesan Iman, Harmoni Alam, dan Kebersamaan

Pohon Natal Polres Kupang Nomor Urut 14 Hadirkan Pesan Iman, Harmoni Alam, dan Kebersamaan

Kupang, TBN – Pohon Natal yang dihadirkan Polres Kupang dengan nomor urut 14 dalam ajang Lomba Natal tahun ini tampil memukau dan sarat makna rohani. Mengusung tema “Terang Kristus yang Mengikat Iman, Pelayanan, dan Kebersamaan”, Pohon Natal ini tidak hanya menonjolkan keindahan visual, tetapi juga merefleksikan hubungan harmonis antara alam, manusia, dan kebesaran Tuhan.

Hal ini terpantau saat proses penilaian oleh panitia lomba yang berlangsung pada Rabu (17/12) malam. Dalam penilaian tersebut, karya Polres Kupang dinilai mampu menyampaikan pesan iman dan nilai sosial secara utuh melalui pemilihan bahan, bentuk, serta tata cahaya yang menyatu.

Pohon Natal setinggi kurang lebih 8 meter ini ditempatkan di depan Mako Polres Kupang, Jalan Timor Raya Km 25, Kelurahan Babau, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang. Penempatan ini dimaknai sebagai pesan simbolik bahwa Sang Bayi Natal adalah penuntun dan terang bagi seluruh personel Polres Kupang dalam menjalankan tugas sehari-hari sebagai pelayan, pelindung, dan pengayom masyarakat.

Kapolres Kupang AKBP Rudy Junus Jacob Ledo, S.I.K., S.H menyampaikan bahwa Natal merupakan peristiwa kasih Allah yang hadir dalam kesederhanaan untuk membawa terang, damai, dan pengharapan bagi seluruh umat manusia. Filosofi tersebut diwujudkan dalam desain Pohon Natal yang terinspirasi dari alam ciptaan Tuhan dan semangat kebersamaan antara personel Polres Kupang dan masyarakat sekitar.

Bambu yang dijadikan sebagai batang utama dimaknai sebagai Kristus sebagai Pokok Anggur, sumber kehidupan dan keselamatan. Dari batang inilah ranting-ranting bertumbuh, yang melambangkan manusia sebagai umat yang hidup dan berbuah ketika tetap melekat kepada Kristus.

Tali hutan yang melilit struktur pohon dimaknai sebagai simbol jiwa korsa Polres Kupang, yakni semangat kebersamaan dan solidaritas yang tidak hanya dibangun di dalam institusi, tetapi juga dirajut bersama masyarakat luas sebagai sasaran utama pelaksanaan tugas kepolisian. Makna ini menegaskan bahwa pengabdian Polres Kupang berjalan seiring dengan dukungan, kepercayaan, dan partisipasi masyarakat.

Bentuk kerucut segitiga dengan tiga tingkat menggambarkan Tritunggal Mahakudus, Bapa, Anak, dan Roh Kudus yang menjadi pusat kehidupan iman Kristiani, sekaligus melukiskan perjalanan pertumbuhan rohani yang berkesinambungan. Warna coklat menyerupai batang pohon dipilih untuk menegaskan makna kesederhanaan, kerendahan hati, serta kedalaman kasih Kristus yang rela hadir demi keselamatan dunia yang digambarkan dalam seragam Polisi.

Ornamen Pohon Natal dibuat dari perpaduan bahan alam dan bahan bekas. Buah lontar menjadi simbol kehidupan, berkat, dan pengharapan, sementara tripleks dan kayu sisa diolah menjadi hiasan bintang dan rumba. Pemilihan bahan ini menegaskan pesan kepedulian terhadap alam serta tanggung jawab manusia dalam menjaga ciptaan Tuhan.

Sebagai penegasan pesan iman, salah satu ayat Kitab Suci dijadikan tagar pada Pohon Natal tersebut, yakni: “Hari ini telah lahir bagimu seorang Juruselamat, yaitu Kristus Tuhan, di kota Daud.” Ayat ini menjadi pengingat bahwa kelahiran Yesus Kristus membawa keselamatan, terang, dan harapan bagi seluruh umat manusia.

Di bagian kaki pohon Natal ditempatkan pula kandang Betlehem dimana didalamnya ditempatkan patung Bayi Yesus bersama Maria dan Yusuf, serta patung tiga Raja dari Timur yang melambangkan pencarian kebenaran, ketaatan kepada petunjuk Tuhan, dan kerendahan hati dalam mengakui kebesaran Sang Juruselamat. Patung domba melengkapi makna keselamatan yang diperuntukkan bagi semua bangsa dan seluruh ciptaan.

Sorotan cahaya berwarna kuning yang menerangi Pohon Natal semakin memperkuat pesan kehangatan, kasih Allah, dan damai sejahtera yang dibawa oleh kelahiran Yesus Kristus.

Melalui Pohon Natal ini, Polres Kupang tidak hanya berpartisipasi dalam ajang lomba Natal, tetapi juga menyampaikan refleksi iman tentang pelayanan, kebersamaan, serta panggilan bagi setiap personel untuk membangun jiwa korsa bersama masyarakat dan menjadikan Kristus sebagai penuntun dalam setiap tugas pengabdian kepada bangsa dan negara.#Ss+