Lima Warga Selamat dari Kecelakaan Laut di Perairan Kbo'o Amarasi Selatan

Amarasi Selatan, TBN – Lima orang warga asal Kabupaten Kupang mengalami kecelakaan laut saat hendak memancing ikan di perairan Laut Teres, tepatnya di wilayah Kbo'o, Kecamatan Amarasi Selatan, pada Sabtu (11/4/2025) sekitar pukul 20.00 Wita. Beruntung, kelima korban berhasil selamat dan kini dalam kondisi sehat meski masih mengalami trauma.
Kapolres Kupang AKBP Rudy Junus Jacob Ledo, S.I.K., S.H melalui Kapolsek Amarasi AKP Jemmy O.Sigakole membenarkan adanya kejadian tersebut.
" Ya benar, kejadiannya hari Sabtu kemarin, korban semuanya selamat, " terangnya.
Masih menurut AKP Jemmy peristiwa ini terjadi ketika para korban—Fiktor Nabut, Mekri Rimon Bionome, Nimrot Billi, Yanri Nait, dan Yulius Dappa—berangkat melaut menggunakan sebuah perahu motor fiber bermesin Yamaha Johnson 15 PK milik saudara Meliaki Baok. Perahu tersebut dikemudikan oleh saudara Nimrot Billi.
Setibanya di perairan sekitar 500 meter dari garis pantai Kbo'o, ombak besar tiba-tiba menghantam perahu hingga terbalik. Kelima korban pun terjatuh ke laut. Meski sempat panik, mereka berhasil berenang menuju daratan dan kemudian dievakuasi oleh warga setempat ke Puskesmas Sonraen sekitar pukul 02.00 Wita untuk mendapatkan perawatan medis.
Adapun identitas para korban adalah sebagai berikut:
Fiktor Nabut, lahir di Sonraen pada 17 Januari 1995, berprofesi sebagai wiraswasta, berdomisili di RT 017/RW 009, Kelurahan Sonraen, Kecamatan Amarasi Selatan.
Mekri Rimon Bionome, lahir di Sonraen pada 23 Maret 1996, berusia 29 tahun, berprofesi sebagai petani, tinggal di RT 011/RW 006, Kelurahan Sonraen.
Nimrot Billi, lahir di Sumba (tanggal dan bulan tidak diketahui) tahun 1987, berprofesi sebagai wiraswasta, beralamat di RT 031/RW 009, Kelurahan Oesao, Kecamatan Kupang Timur.
Yanri Nait, lahir di Oesao pada 14 Agustus 1994, berusia 29 tahun, wiraswasta, berdomisili di RT 018/RW 007, Kelurahan Oesao.
Yulius Dappa, lahir di Sumba pada 26 Juli 1996, berusia 28 tahun, berprofesi sebagai wiraswasta, tinggal di RT 001/RW 001, Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima.
Menurut keterangan, saat kejadian cuaca di sekitar pantai tampak berawan namun tidak hujan. Gelombang laut yang tiba-tiba besar diduga sebagai pemicu utama terbaliknya perahu.
Pihak kepolisian yang menerima laporan kejadian ini segera menindaklanjuti dengan menerima pengaduan dari warga, mengecek kondisi para korban dan mencatat identitas mereka, melaporkan kejadian kepada pimpinan, serta membuat laporan resmi. Polisi juga menghimbau masyarakat agar sementara waktu tidak melaut karena kondisi cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini.
Kapolsek Amarasi Selatan mengingatkan agar para nelayan maupun warga pesisir lebih berhati-hati dan memprioritaskan keselamatan.
Pada Minggu dini hari sekitar pukul 02.00 Wita, kelima korban telah dinyatakan pulih dan diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.#Ss