Makna di Balik Masa Prapaskah dan Ramadhan yang Berjalan Bersamaan

Makna di Balik Masa Prapaskah dan Ramadhan yang Berjalan Bersamaan
Ilustrasi (tirto.id)

Tahun ini, dua momen spiritual besar bagi umat Kristen dan Muslim, yaitu Prapaskah dan Ramadhan, berlangsung secara bersamaan. Prapaskah dimulai pada 5 Maret 2025 dan berakhir pada 18 April 2025, sedangkan Ramadhan dimulai pada 1 Maret 2025 dan berakhir pada 30 Maret 2025. Kedua masa ini memiliki kesamaan dalam hal refleksi, pertobatan, dan peningkatan spiritualitas. Meskipun berasal dari tradisi yang berbeda, Prapaskah dan Ramadhan mengajarkan nilai-nilai yang serupa, seperti pengendalian diri, berbagi kepada sesama, serta memperdalam hubungan dengan Tuhan.

Prapaskah: Masa Tobat dan Persiapan Paskah

Prapaskah adalah periode 40 hari sebelum Paskah dalam tradisi Kristen, khususnya Katolik dan Protestan. Masa ini dimulai pada Rabu Abu dan berakhir pada Jumat Agung. Selama Prapaskah, umat Kristen diajak untuk menjalani puasa, doa, dan amal sebagai bentuk pertobatan dan persiapan menyambut kebangkitan Yesus Kristus.

Prapaskah mengingatkan umat Kristen akan perjalanan Yesus di padang gurun selama 40 hari, di mana Ia berpuasa dan menghadapi pencobaan. Oleh karena itu, pengendalian diri menjadi aspek utama dalam menjalani Prapaskah, baik dalam hal makanan maupun kebiasaan buruk yang dapat menghambat pertumbuhan rohani.

(dok ; CNN)

Ramadhan: Bulan Suci Penuh Berkah

Ramadhan adalah bulan ke-9 dalam kalender Islam yang menjadi waktu berpuasa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Puasa Ramadhan berlangsung dari fajar hingga matahari terbenam, di mana umat Muslim menahan diri dari makan, minum, serta segala bentuk perbuatan yang dapat mengurangi nilai ibadah.

Selain puasa, Ramadhan juga menjadi momen untuk memperbanyak ibadah seperti shalat tarawih, membaca Al-Qur'an, dan memperbanyak sedekah. Bulan ini juga menjadi kesempatan bagi umat Muslim untuk memperbaiki diri, meningkatkan ketakwaan, serta memperkuat solidaritas sosial dengan sesama.

Kesamaan Nilai Prapaskah dan Ramadhan

Meskipun berasal dari ajaran yang berbeda, Prapaskah dan Ramadhan memiliki banyak kesamaan, antara lain:

  1. Puasa dan Pengendalian Diri

    • Dalam Prapaskah, umat Kristen sering berpuasa atau melakukan pantang dari makanan tertentu sebagai bentuk pengorbanan dan pertobatan.
    • Dalam Ramadhan, umat Muslim menjalankan puasa dari terbit fajar hingga matahari terbenam sebagai bentuk kepatuhan kepada Allah.
  2. Refleksi dan Pertobatan

    • Prapaskah adalah waktu untuk merenungkan kesalahan dan bertobat agar lebih dekat dengan Tuhan.
    • Ramadhan juga menjadi bulan penuh ampunan, di mana umat Muslim memohon pengampunan atas dosa-dosa mereka dan memperbaiki diri.
  3. Kepedulian terhadap Sesama

    • Prapaskah mengajarkan umat Kristen untuk berbagi dengan sesama melalui amal dan karya kasih.
    • Ramadhan juga menekankan pentingnya sedekah dan berbagi kepada mereka yang kurang beruntung, terutama melalui zakat dan berbuka puasa bersama.

 

Para pemuka agama dari berbagai tradisi melihat kesamaan ini sebagai momen penting untuk memperkuat harmoni antarumat beragama. Sebut saja Ustaz Ahmad Fauzi, seorang ulama Muslim, mengatakan, "Ramadhan bukan hanya tentang menahan lapar, tetapi juga menahan hawa nafsu dan meningkatkan kesadaran sosial. Begitu juga dengan Prapaskah, yang mengajarkan refleksi dan kasih kepada sesama. Ini menunjukkan bahwa ajaran agama membawa nilai-nilai universal bagi kemanusiaan." (Sumber: Diskusi Keagamaan di Pesantren Al-Falah, 2024)

Makna Spiritual dalam Kebersamaan

Bersamaan berlangsungnya Prapaskah dan Ramadhan di tahun ini menjadi pengingat bahwa manusia, terlepas dari perbedaan keyakinan, memiliki nilai-nilai universal yang sama: kasih, pengorbanan, dan pengabdian kepada Tuhan. Momentum ini dapat menjadi kesempatan bagi umat Kristen dan Muslim untuk saling menghormati, memahami, dan memperkuat toleransi dalam kehidupan bermasyarakat.

Di tengah dunia yang sering kali diwarnai perbedaan dan konflik, keberadaan dua periode spiritual ini secara bersamaan menjadi simbol bahwa kedamaian dan keharmonisan dapat terjalin jika kita mampu menghargai dan menjalani nilai-nilai kebajikan bersama. Baik melalui Prapaskah maupun Ramadhan, esensi dari kedua masa ini mengajarkan manusia untuk lebih baik dalam hubungan dengan Tuhan dan sesama.

Sebagai manusia yang beriman, baik Kristen maupun Muslim, dapat mengambil hikmah dari momen ini untuk semakin mempererat persaudaraan, menebarkan kebaikan, dan menjadi pribadi yang lebih bijaksana serta penuh kasih dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

SELAMAT MENJALANKAN MASA PRAPASKAH DAN PUASA BAGI UMAT MUSLIM DAN KRISTEN DISELURUH TANAH AIR !

Oleh  : Bripka Simeon Sion/Subsi Penmas Seksi Humas Polres Kupang.