Polsek Amarasi Amankan Kunjungan 200 Wisatawan Mancanegara ke Istana Sonaf Baun Amarasi Barat

Amarasi Barat, TBN — Sebanyak 200 wisatawan mancanegara dari Amerika Serikat, Belanda, Jerman, dan Selandia Baru mengunjungi Istana Kerajaan (Sonaf) Baun dan SMPN 2 Amarasi Barat dalam rangkaian tur budaya di Kabupaten Kupang. Kegiatan ini mendapat pengamanan langsung dari Polsek Amarasi yang dipimpin oleh Kapolsek Amarasi AKP Jemmy O. Sigakole, Kamis (10/7) pagi.
Rombongan tiba pada pukul 09.17 WITA di depan SMPN 2 Amarasi Barat dan kemudian diarahkan menuju istana Sonaf Baun yang terletak di RT 008, RW 004, Kelurahan Teunbaun, Kecamatan Amarasi Barat. Kunjungan ini disambut secara adat oleh Raja Baun, Yesaya Robert Maurits Koroh, beserta istri dan para tokoh adat setempat.
Dalam rangkaian penyambutan, para wisatawan disambut dengan sapaan Natoni, tarian tradisional, dan suguhan sirih pinang (oko mama) oleh siswa-siswi SMPN 2 Amarasi Barat. Raja Baun dalam sambutannya memaparkan sejarah panjang kerajaan Baun sebagai salah satu warisan budaya masyarakat Amarasi.
Selanjutnya, wisatawan diajak menyaksikan proses pembuatan kain tenun ikat secara tradisional, yang menjadi daya tarik budaya Amarasi. Sekitar pukul 10.34 WITA, rombongan melanjutkan perjalanan ke SMPN 2 Amarasi Barat dan kembali disambut dengan Natoni serta tarian tradisional. Di sekolah ini, para wisatawan turut meninjau berbagai aktivitas siswa.
Kegiatan kunjungan diakhiri pukul 11.00 WITA dengan pengawalan ketat dari jajaran Satlantas Polres Kupang dan pengamanan dari personel Polsek Amarasi. Sebelumnya, Kapolsek Amarasi AKP Jemmy O. Sigakole telah menggelar apel kesiapan pengamanan di lokasi.
Para wisatawan menggunakan 15 unit bus milik Dinas Pariwisata Provinsi NTT dan dikawal menuju Pelabuhan Tenau, Kota Kupang, untuk kembali ke kapal pesiar Silver Cloud. Kapal kemudian bergeser ke wilayah Pantai Tablolong, tempat kunjungan selanjutnya, di mana wisatawan diturunkan menggunakan sekoci.
Kegiatan berjalan aman dan tertib, serta menunjukkan sinergi kuat antara kepolisian, pemerintah setempat, dan masyarakat dalam menyukseskan promosi budaya lokal di mata dunia.#Ss